Manusia
dan kebudayaan
A. Pengertian manusia
Secara umum, manusia
adalah suatu individu yang hidup dimuka bumi dengan saling ketergantungan satu
sama lain atau dengan kata lain manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa
hidup sendiri tanpa bantuan makhluk lainnya. Pada dasarnya, manusia hidup
saling berdampingan baik dengan manusia lainnya maupun dengan alam sekitarnya.
Secara agama, manusia adalah makhluk
ciptaan Allah SWT yang paling tinggi derajatnya atau paling sempurna dari pada
mahkluk lainnya. Manusia adalah makhluk yang berakal budi dan bisa berpikir.
manusia dapat digolongkan menjadi dua berdasarkan jenis kelaminnya yaitu
laki-laki dan perempuan. Dan bisa pula digolongkan berdasarkan umurnya yaitu
bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, dan lansia.
Pengertian manusia
menurut para ahli :
1. Paula J. C. & Janet W.K.
Menurut Paula J. C. &
Janet W. K. Manusia merupakan makhluk yang terbuka, bebas memilih makna di
dalam setiap situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap keputusan, yang
hidup secara berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan antar sesama dan
unggul multidimensional dengan berbagai kemungkinan.
2. Omar
Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany
Menurut Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany, pengertian manusia adalah
makhluk yang mulia. Masuia merupakan makhluk yang mampu berpikir, dan menusia
merupakan makhluk 3 dimensi (yang terdiri dari badan, ruh, dan kemampuan
berpikir / akal). Manusia di dalam proses tumbuh kembangnya dipengaruhi oleh
dua faktor utama yaitu faktor keturunan dan faktor lingkungan.
3. Kees Bertens
Menurut Kees Bertens, manusia adalah
setiap makhluk yang terdiri dari dua unsur yang satuannya tidak dapat
dinyatakan dalam bentuk apapun.
4. Upanisads
Menurut Upanisads, manusia merupakan
sebuah kombinasi dari beberapa unsur kehidupan seperti roh (atman), pikiran,
jiwa, dan prana (tubuh / fisik).
B. Pengertian
Kebudayaan
Secara umum,
kebudayaan adalah suatu cara hidup yang dimiliki atau yang sudah ditetapkan
oleh manusia di suatu daerah tertentu yang menjadi suatu kebiasaan yang ada di
masyarakat tersebut. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta yaitu
buddhayah , yang merupakan bentuk jamak
dari kata buddhi ( budia atau
akal ) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Bentuk lain dari kata budaya adalah kultur yang berasal dari bahasa
inggris yaitu culture dan
bahsa latin yaitu cultura.
Pengertian kebudayan menurut para ahli:
1. Koentjaraningrat
Menurut
beliau, kebudayaan merupakan keseluruhan perilaku dari manuasia dan hasil yang
diperoleh melalui proses belajar dan segalanya tersusun dalam kehidupan
masyarakat. Menurut beliau, kebudayaan merupakan keseluruhan perilaku dari
manuasia dan hasil yang diperoleh melalui proses belajar dan segalanya tersusun
dalam kehidupan masyarakat.
2. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan
menurut Ki Hajar Dewantara didefinisikan sebagai buah budi manusia, yang
merupakan hasil dari dua pengaruh besar yaitu alam dan kodrat masyarakat. Ini
juga merupakan sebuah bukti kejayaan kehidupan manusia untuk dapat mengatasi
kesulitan di dalam hidupnya agar keselamatan dan kebahagyaan bisa tercapai.
Nantinya, sifat tertib dan damai juga akan terlahir dari sini.
3. Drs. Mohammad Hatta
Menurut
beliau, pengertian budaya adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa.
4. Parsudi Suparlan
Definisi
kebudayaan adalah semua pengetahuan manusia yang merupakan makhluk sosial yang
dipakai untuk dapat memahami dan sebagai interpretasi dari lingkungan dan
pengalamannya. Kebudayaan juga dipakai untuk andasan dalam bertingkah laku.
5. Harjoso
Harjoso menguraikan arti
kebudayaan menjadi beberapa poin, seperti berikut ini:
-
Kebudayaan dalam masyarakat
memiliki perbedaan dari yang satu ke yang lainnya.
-
Kebudayaan diteruskan dan bisa
diajarkan .
- Kebudayaan dapat diuraikan
menjadi komponen biologis, psikologis, dan sosiologis dari keberadaan manusia.
-
Kebudayaan memiliki struktur
dan cara tertentu.
-
Kebudayaan bisa dibagi atas
aspek-aspek social dan psikologis.
-
Kebudayaan memiliki sifat yang
dinamis.
-
Nilai pada kebudayaan mempunyai
sifat yang relative dari satu masyarakat ke masyarakat yang lain bisa
berbeda-beda.
Unsur-unsur kebudayaan:
Menurut Kluckhohn ada tujuh unsur dalam kebudayaan
universal, yaitu system religi dan upacara keagamaan, system organisasi
kemasyarakatan, system pengetahuan, system mata pencaharian hidup, system
tekhnologi dan peralatan, bahasa, serta kesenian. Untuk lebih jelas,
masing-masing diberi uraian sebagai berikut.
1. Sistem religi dan upacara keagamaan, merupakan produk manusia sebagai homo religious. Manusia yang memiliki
kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya
terdapat kekuatan lain yang Mahabesar yang dapat “menghitam-putihkan”
kehidupannya. Oleh karena itu, manusia takut sehingga menyembah-Nya dan
lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama. Untuk membujuk kekuatan besar
tersebut agar mau menuruti kamauan manusia, dilakukan usaha yang diwujudkan
dalam system religi dan upacara keagamaan.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan, merupakan produk dari manusia sebagai homo
socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah. Namun, dengan akalnya manusia
membentuk kekuatan dengan cara menyusun organisasi kemasyarakatan yang
merupakan tempat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan
kesejahteraan hidupnya.
3. Sistem pengetahuan, merupakan produk dari manusia sebagai homo
sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu
dapat juga dari pemikiran orang lain. Kemampuan manusia untuk mengingat apa
yang telah diketahui, kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa
menyebabkan pengetahuan ini menyebar luas.
4. Sistem mata pencaharian hidup, yang
merupakan produk dari manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat
kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5. Sistem teknologi dan peralatan, merupakan produksi dari manusia sebagai homo
faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas serta dibantu dengan tangannya
yang dapat memegang sesuatu dengan erat, manusia dapat menciptakan sekaligus
mempergunakan suatu alat. Dengan alat-alat ciptaannya itu, manusia dapat lebih
mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang.
6. Bahasa,
merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada
mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode), yang kemudian disempurnakan dalam
bentuk bahasa lisan, dan akhirnya menjadi bahasa tulisan.
7. Kesenian, merupakan hasil dari manusia sebagai homo esteticus. Setelah manusia
dapat mencukupi kebutuhan fisiknya maka manusia perlu dan selalu mencari pemuas
untuk memenuhi kebutuhan psikisnya.
C. Hubungan manusia dengan kebudayaan
Pada
dasarnya, manusia dan kebudayaan saling berhubungan erat satu sama lain dalam
kehidupan yang sering disebut sebagai satu kesatuan. Dalam sosiologi hubungan
ini sering disebut dengan dwitunggal yang artinya keduanya adalah suatu hal
yang berbeda namun keduanya adalah satu kesatuan yang saling berhubungan.
Kebudayaan dibuat oleh manusia berdasarkan suatu pokok pemikiran yang ada
dimasyarakat meskipun terkadang pokok pemikiran ini ada pertentangan dari
berbagai pihak namun hal ini bisa diselesaikan dengan menyatukan pemikiran
tersebut agar semua pihak saling diuntungkan satu sama lain. Kebudayaan
tersebutlah yang mengatur hidup manusia agar sejalan dengannya sehingga
masyarakat hidup dengan teratur dalam suatu masyarakat. Kebudayaan yang kita
patuhi tergantung dengan tempat yang kita tinggali sekarang atau tempat yang
kita kunjungi jadi kita harus saling menghormati kebudayaan yang beragam
disetiap masyarakat.
D.
Contoh hubungan manusia dan
kebudayaan
Contoh hubungan manusia dan kebudayaan yaitu
hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan contohnya di Belitung. Setiap tahunnya masyarakat belitung akan mengadakan upacara adat yang bernama "Muang Jong". upacara ini dilaksankan dengan tujuan membuang sial dan sebagai rasa syukur atas keselamatan para nelayan belitung selama berada dilautan. Upacara ini dilakukan dengan cara memberikan sesajen yang berisi makanan yang diarungkan kelaut dengan kapal kecil. Upacara ini dilakukan oleh suku khas belitung yaitu suku Sawang . Mereka mempercayai dengan adanya upacara ini maka mereka akan selamat dalam mengarungi lautan.
Sumber: