Wednesday, October 2, 2019

Manusia dan Kesusastraan


Manusia dan Kesusastraan

         A. Pengertian Manusia
        Secara bahasa, manusia berasal dari kata “manu” ( sanskerta ) dan “mens” ( latin ) yang artinya berpikir, berakal budi, atau makhluk yang berakal budi. Secara umumnya manusia dapat diartikan sebagai makhluk sosial yang mempunyai akal dan mereka saling ketergantungan satu sama lainnya. Manusia adalah suatu individu yang tidak bisa hidup sendiri karena mereka saling membutuhkan satu sama lain dalam melalukan segala kegiatan.
        Dari segi biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens yang dalam bahasa latinnya berarti manusia yang tahu atau sebuah spesies primate yang tergolong dalam mamalia yang mempunyai akal dan pikiran yang tinggi dibandingkan dengan mahkluk lainnya. Secara kerohanian, manusia berarti sebagai mahkluk ciptaan tuhan yang memiliki derajat yang tinggi karena memiliki akal, pikiran dan otak yang berkemampuan yang tinggi.

          B.  Pengertian Kesusastraan
             Secara bahasa, kesusatraan berasal dari kata “sastra” yang dalam bahasa sanskerta berarti tulisan, karangan atau teks yang mengandung instruksi atau pedoman, dari kata dasar ‘sas” yang artinya instruksi ata ajaran. Secara etimologi kesusastraan berarti karangan yang indah.
Menurut para ahli :
1.      Mursal Esten
Sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia. (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).
2.      Semi
Sastra. adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya.
3.      Panuti Sudjiman 
Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapanya.
4.      Ahmad Badrun
Kesusastraan adalah kegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan garis simbol-simbol lain sebagai alai, dan bersifat imajinatif.
5.      Eagleton
Sastra adalah karya tulisan yang halus (belle letters) adalah karya yang mencatatkan bentuk bahasa. harian dalam berbagai cara dengan bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangtipiskan dan diterbalikkan, dijadikan ganjil.
6.      Plato
Sastra adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan jauh dari dunia ide.
7.      Aristoteles
Sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.
8.      Robert Scholes
Tentu saja, sastra itu sebuah kata, bukan sebuah benda
9.      Sapardi
Memaparkan bahwa sastra itu adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan social.
10.  Taum
Sastra adalah karya cipta atau fiksi yang bersifat imajinatif” atau “sastra adalah penggunaan bahasa yang indah dan berguna yang menandakan hal-hal lain”.

Jenis-jenis sastra
Berdasarkan bentuknya sastra dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
·         Prosa
Prosa merupakan bentuk seni sastra yang diuraikan dengan menggunkan bahasa yang bebas dan cenderung tidak terikat oleh irama, diksi, rima, kemerduan bunyi atau kaidah serta pedoman kesusastraan lainnya. Prosa terdiri dari dua macam yaitu novel dan roman.
·         Puisi
Puisi adalah sebuah karya sastra yang diuraikan menggunakan diksi atau kata-kata pilihan, dicirikan dengan  pembahasan yang padat namun indah, biasanya karya puisi secara tidak langsung dapat menimbulkan kecenderungan dari seseorang untuk mempertajam kesadaranya melalui bahasa yang memiliki irama dan makna khusus. Contoh dari puisi yaitu seperti sajak, pantun, balada.
·         Drama
Drama adalah bentuk sastra yang dilukiskan dengan menggunakan bahasa yang bebas dan panjang, serta disajikan menggunkan dialog atau monolog. drama ada dua pengertian, yaitu drama dalam bentuk naskah atau drama yang dipentaskan. Macam-macam drama yaitu komedi, tragedi, komedi tragedi, dan opera/ musikal.
      
                   Berdasakan isinya sastra dibagi menjadi empat ,yaitu:
·         Epik, karangan yang melukiskan seseuatu secara objektif tanpa mengikuti pikiran dan perasaan pribadi pengarang
·          Lirik, karangan yang berisi curahan perasaan pengarang secara subjektif.
·         Didaktif, karya sastra yang isinya berupa pesan moral, tata krama, agama, dan sebagainya.
·         Dramatik, karya sastra yang isinya melukiskan suatu kejadian dengan gambaran yang berlebihan.
Berdasarkan sejarahnya sastra dibagi menjadi dua, yaitu:
·         Sastra Lama
Sastra lama adalah karya-karya sastra yang dihasilkan oleh sastrawan yang berda pada zaman kerajaan atau dimana belum ada pergerakan nasional. Sastra lama terdiri dari pantun, dongeng, dan hikayat.
·         Sastra Modern
Sastra modern adalah karya-karya sastra yang hidup dan berkembang dikehidupan masyarakat modern. Sastramodern lahir setelah munculnya pergerakan nasional. Sastra modern sendiri biasanya berupa puisi, prosa, cerpen, novel, roman, dan drama.
C.    Hubungan manusia dan kesusastraan
Pada dasarnya manusia dengan sastra tidak bisa dipisahkan. Sastra diciptakan manusia untuk mempermudah berkomunikasi atau untuk memberikan informasi yang dituangkan dalam berbagai bentuk sastra. Manusia sangat berkaitan erat dengan sastra, sastra dibuat untuk menuangkan isi pikiran manusia sebagai wujud seni dan keindahan agar bisa dinikmati oleh manusia lainnya. Dalam kehidupan sehari hari manusia tidak lepas dari sastra begitupun sebaliknya. Sastra dijadikan manusia sebagai media komunikasi dalam wujud bahasa.
Contoh hubungan manusia dan kesusastraan:
Ada banyak contoh yang bisa kita ambil tentang hubungan manusia dan kesusatraan, salah satunya yaitu puisi. Puisi dibuat oleh manusia untuk mengungkapkan isi atau perasaan dan pemikiran yang diraskan oleh manusia. Contoh puisi yang terkenal tentang ini adalah:
SEBUAH JAKET BERLUMURAN DARAH
karya: Taufik Ismail

Sebuah jaket berlumur darah
Kami semua telah menatapmu
Telah pergi duka yang agung
Dalam kepedihan bertahun-tahun.

Sebuah sungai membatasi kita
Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja
Akan mundurkah kita sekarang
Seraya mengucapkan ’Selamat tinggal perjuangan’
Berikara setia kepada tirani
Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?.





Sumber:

No comments:

Post a Comment