Pelangi Harapan
universitas gunadarma
Tuesday, March 24, 2020
Sunday, November 17, 2019
Manusia dan Harapan
A. Pengertian
Manusia
Secara bahasa, manusia berasal dari
kata “manu” ( sanskerta ) dan “mens” ( latin ) yang artinya berpikir, berakal
budi, atau makhluk yang berakal budi. Secara umumnya manusia dapat diartikan
sebagai makhluk sosial yang mempunyai akal dan mereka saling ketergantungan
satu sama lainnya. Manusia adalah suatu individu yang tidak bisa hidup sendiri
karena mereka saling membutuhkan satu sama lain dalam melalukan segala
kegiatan.
Dari segi biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai homo sapiens yang dalam bahasa latinnya berarti
manusia yang tahu atau sebuah spesies primate yang tergolong dalam mamalia yang
mempunyai akal dan pikiran yang tinggi dibandingkan dengan mahkluk lainnya.
Secara kerohanian, manusia berarti sebagai mahkluk ciptaan tuhan yang memiliki
derajat yang tinggi karena memiliki akal, pikiran dan otak yang berkemampuan
yang tinggi.
B.
Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap.
Artinya supaya sesuatu yang terjadi atau sesuatu yang belum terwujud. Sedangkan
harapan itu sendiri mempunyai makna sesuatu yang terkandung dalam hati setiap
orang yang datangnya merupakan karunia dari Allah SWT yang sifatnya terpatri
dan sukar dilukiskan. Yang mempunyai harapan atau keinginan itu hati. Putus
harapan berarti putus asa. Dan agar harapan dapat dicapai, memerlukan
kepercayaan pada diri sendiri, kepercayaan kepada orang lain dan kepercayaan
kepada Allah SWT.
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari
kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian
akan berbuah kebaikan diwaktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk
abstrak, tidak tampak namun diyakini bahkan terkadang dibatin dan dijadikan
sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau
sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi
nyata dengan cara berusaha dan berdo’a.
Setiap orang mempunyai berbagai cara untuk
memenuhi harapannya atau keinginannya, baik dengan cara yang dibenarkan maupun
dengan cara yang dilarang oleh norma-norma agama dan hukum. Beberapa faktor
yang dapat menyebabkan seseorang melakukan pelanggaran dalam usahanya mencapai
apa yang diharapannya, misalnya : faktor lingkungan sosial, ekonomi,
pendidikan, tidak adanya landasan iman yang kuat, kurang rasa percaya diri, dan
kurang pendidikan mental. Dari semua itu dapat berakibat buruk pada diri
sendiri.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi
harapan berbeda dengan berpikir positif yang
merupakan salah satu cara proses sistematis dalam psikolog untuk menangkal
pikiran negatif atau berpikir pesimis.
C.
Sebab
Manusia memiliki Harapan
Menurut kodratnya
manusia itu adalah makhluk sosial. Setiap manusia lahir ke dunia ini langsung
disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau
anggota masyarakat lainnya. Di tengah-tengah manusia lain itulah seseorang
dapat hidup dan berkembang fisik dan jasmani, serta mental dan spiritualnya.
Ada dua hal yang mendorong manusia hidup
bergaul dengan manusia lain, yaitu : dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan
hidup.
Dorongan Kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan
alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan
oleh Allah SWT. Misalnya : menangis, bergembira, berpikir, bercinta, berjalan,
berkata, dan mempunyai keturunan. Setiap diri manusia mempunyai kemampuan untuk
itu semua dan dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan dan
harapan.
Dalam diri manusia masing-masing sudah
terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup
bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini manusia
dapat mempunyai harapan.
Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah menjadi kodrat bahwa manusia mempunyai
bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat
dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani,
misalnya makan, minum, pakaian, dan rumah. Sedangkan kebutuhan rohani, misalnya
kebahagiaan, kepuasan, keberhasilan, hiburan dan ketenangan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia
harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal
ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik
maupun kemampuan berpikir. Dan dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan
kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan, karena pada hakekatnya
harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhan manusia
itu, Abraham Maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi macam. Lima macam
kebutuhan itu merupakan lima harapan manusia, yaitu :
1. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival)
2. Harapan untuk memperoleh keamanan (safety)
3. Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai
(being loving and love)
4. Harapan untuk memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan
(status)
5. Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita
(self-actualization)
D. Hubungan Manusia dan Harapan
Dalam
menjalani hidup setiap manusia pasti memiliki harapan baik itu berupa cita-cita
ataupun suatu keinginan untuk memenuhi hasratnya dalam memanjakan diri sendiri.
Pada dasarnya manusia dan harapan itu berada dalam satu naungan atau
berdampingan. Setiap manusia pasti mempunyai harapan, manusia tanpa harapan
berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun
mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan
bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan
masing-masing.
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari
kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian
akan berbuah kebaikan diwaktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk
abstrak, tidak tampak namun diyakini bahkan terkadang dibatin dan dijadikan
sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau
sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi
nyata dengan cara berusaha dan berdo’a.
Monday, November 11, 2019
Manusia dan Kegelisahan
A. Pengertian
Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang memiliki arti
tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir terhadap suatu hal, tidak tenang
dalam bersikap, tidak sabar, cemas berlebihan. Sehingga kegelisahan merupakan
hal yang menggambarkan jika seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya,
tidak tenang dalam bertingkah laku, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan dapat diketahui dari
beberapa gejala tingkah laku atau gerak gerik yang seseorang lakukan situasi
tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu pada umumnya berbeda dari
biasanya, seperti contoh: berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil
menundukan kepala memandang jauh kedepan sambil mengepal-ngepal tangannya,
duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu,
malas bicara dengan orang lain dan lain-lain.
Kegelisahan merupakan salah satu bentuk
ekspresi dari sebuah kecemasan. Karena itu dalam kehidupan, kegelisahan juga
dapat di sama artikan dengan kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan.
Kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara
definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang
diinginkan tidak tercapai.
B. Jenis - jenis Kegelisahan
Kecemasan
tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan
atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya dapat diartikan sebagai sikap
keadaan dalam lingkungan seseorang yang dianggap dapat mengancam untuk
mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbul kecemasan mungkin dari sifat
pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk
menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu dari
lingkungannya.
Seperti contoh,
seorang wanita yang pernah diperkosa oleh sejumlah pria yang tidak bertanggung
jawab, sering merasa parno bila melihat pria disaat ia sendirian, terlebih bila
jumlah prianya sama dengan jumlah pria yang pernah memperkosanya. Kecemasan
akibat dari kenyataan yang pernah dialami sangat terasa bilamana pengalaman itu
mengancam eksistensi hidupnya. Karena seseorang tidak mampu mengatasinya waktu
itu, terjadilah kemudian yang disebut stess.
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari
naluriah atau secara naluri. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini
dibagi tiga macam, yakni : Kecemasan yang timbul karena penyesuaian dirisendiri
dengan lingkungannya. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangan
diri sendiri, atau akan identitasnya sendiri, sehingga menekan dan menguasai
ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang
selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
Bentuk
ketakutan yang tegang dan irrasional biasa disebut phobia. Bentuk khusus dari
phobia adalah bentuk intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya
dari obyek yang ditakutkannya, misal seorang gadis takut memegang benda yang
terbuat dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah
dianalisis, ketika masih kecil dulu ia sering diberi balon karet ayahnya, satu
untuk dia dan satu untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia memecahkan balon
adiknya, sehingga ia mendapat hukuman yang keras dari ayahnya. Hukuman yang
didapatnya dan perasaan bersalah menjadi terhubung dengan balon karet.
Rasa takut lain
adalah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba
tanpa ada provokasi yang tegas dari pihak manapun. Reaksi gugup ini adalah
perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari
kecemasan neoritis yang sangat menyakitkan dengan sebuah cara yang dikehendaki
oleh diri sendiri meskipun ego dan superego melarangnya.
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap
pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain : iri, benci, dendam, dengki,
marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Rasa iri, benci, dendam, itu merupakan
sebagaian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep kurang
sehat. Oleh karena itu sering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat
dipahami.
Sifat-sifat
seperti ini adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan
merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa. Misal seseorang yang
merasa dirinya kurang cantik, maka pergaulannya ia terbatas kalau tidak
tersisihkan sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan,
sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidak mampuannya
menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.
C.
Hubungan Manusia dan Kegelisahan
Setiap manusia pasti pernah merasa
gelisah.
Berbagai penyebab kegelisahan telah menyita waktu dan perhatian manusia, dan
sayangnya banyak yang tidak menyadari betapa mengganggunya kegelisahan itu.
Kegelisahan yang timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat oleh kita sendiri,
kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita melalui ketidakmampuan ataupun
kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan dan melalui khayalan yang
melambung serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian atau benda. Hanya jika
kita dapat melihat suatu kejadian atau benda dengan apa adanya, bahwa tidak ada
sesuatu apa pun yang kekal di dunia ini dan bahwa keakuan kita sendiri
merupakan khayalan liar yang membawa kekacauan dalam pikiran yang tidak
terlatih. Kegelisahan adalah suatu rasa tidak tenteram, tidak tenang, tidak
sabar, rasa khawatir/cemas pada manusia. Kegelisahan merupakan gejala universal
yang ada pada manusia manapun. Namun kegelisahan hanya dapat diketahui dari
gejala tingakah laku atau gerak – gerik seseorang dalam situasi tertentu. Jadi,
kegelisahan merupakan sesuatu yang unik sebagai manifestasi dari perasaan tidak
tenteram, khawatir, ataupun cemas.
Wednesday, November 6, 2019
Manusia dan Pandangan Hidup
A. Pengertian
Pandangan Hidup
Pada dasarnya, Setiap manusia mempunyai
pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu menentukan
masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup.
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan,
pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu
merupakan hasil pemikiran manusia berdasaikan pengalaman sejarah menurut waktu dan
tempat hidupnya. Pandangan hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk
membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat
bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara.
Semua manusia pasti mempunyai suatu
pandangan hidup sendiri – sendiri dan kemungkinan berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya. Tak sedikit pula orang yang mempunyai pandangan hidup yang
sangat bertentangan dengan pandangan hidup orang yang lainnya, itulah yang
sering memicu perdebatan diantara umat manusia dalam kehidupan sehari hari.
Seperti yang ada di negara kita sekarang ini, semakin maraknya kasus terorisme.
Masalah ini terjadi akibat kurang tepatnya pandangan suatu orang terhadap
masalah kehidupan sehari – hari. Mereka menafsirkan atau mengartikan
suatu ajaran secara sepotong – sepotong dan hanya berdasarkan pada satu atau
dua sumber saja tidak melihat keadaan sekitar yang diperkirakan secara logika
sehingga mendapatkan penjelasan yang kurang tepat. Mereka berpandangan bahwa
semua orang yang menentang atau memusuhi keyakinannya adalah musuh buat mereka
dan itu harus dimusnahkan dari muka bumi ini untuk terciptanya kehidupan yang
aman dan sejahtera. Padahal kalau kita perhatikan sebenarnya pandangan mereka
terhadap masalah tersebut adalah kurang tepat, bukan sewajarnya orang yang
keliru itu disadarkan untuk kembali ke jalan yang lurus bukan malah ditiadakan
atau dimusnahkan. Tetapi pandangan seperti itu seperti sudah mendarah daging
pada diri mereka dan orang – orang pengikutnya. Bahkan mereka menganggap kalau
melakukan hal tersebut akan mendapat suatu pahala yang besar dan kalaupun
mereka maninggal dalam menjalankan aksi mereka tersebut dianggap sebagai mati
syahid. Padahal kalau diamati justru perbuatan yang mereka lakukan itu sangat
merugikan orang lain, seperti menghilangkan nyawa orang lain pasti keluarga
yang ditinggalkan itu akan menyimpan duka yang sangat mendalam dan bahkan sulit
untuk dihilangkan.
Pandangan hidup banyak sekali macam dan
ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan
asalnya yaitu terdiri atas tiga macam.
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama
yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideology
yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara
tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yakni
pandangan hidup yang relative kebenarannya.
Orang yang memiliki pandangan hidup
pasti memiliki tujuan, dan tujuan ini biasa di sebut cita-cita. Menurut
kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan,
tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan
merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor. - Faktor manusia - Faktor kondisi - Faktor tingginya cita-cita Terdapat formula sukses yang dapat kita jadikan pedoman untuk menggapai cita-cita kita. Pertama kita harus mengubah Belief System (Keyakinan dan Goal) kita. Kedua kita harus mengubah cara berpikir kita dan emosi kita. Ketiga, mengubah segala keputusan kita yang dapat menghambat cita-cita kita. Keempat, kita harus mengubah segala tindakan-tindakan buruk kita. Dari semua itu kita akan mendapatkan hasil yang menjadi keyakinan dan goal kita dari awal. Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak. Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress, dan seterunya. Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi. Langkah-langkah Berpandangan Hidup yang Baik Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup apapun dan bagaimanapun itu untuk dapat mencapai dan berhasil dalam kehidupan yang diinginkannya. Tetapi apapun itu, yang terpenting adalah memiliki pandangan hidup yang baik agar dapat mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik pula. Adapun langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yakni:
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor. - Faktor manusia - Faktor kondisi - Faktor tingginya cita-cita Terdapat formula sukses yang dapat kita jadikan pedoman untuk menggapai cita-cita kita. Pertama kita harus mengubah Belief System (Keyakinan dan Goal) kita. Kedua kita harus mengubah cara berpikir kita dan emosi kita. Ketiga, mengubah segala keputusan kita yang dapat menghambat cita-cita kita. Keempat, kita harus mengubah segala tindakan-tindakan buruk kita. Dari semua itu kita akan mendapatkan hasil yang menjadi keyakinan dan goal kita dari awal. Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak. Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress, dan seterunya. Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi. Langkah-langkah Berpandangan Hidup yang Baik Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup apapun dan bagaimanapun itu untuk dapat mencapai dan berhasil dalam kehidupan yang diinginkannya. Tetapi apapun itu, yang terpenting adalah memiliki pandangan hidup yang baik agar dapat mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik pula. Adapun langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yakni:
- Mengenal
Mengenal merupakan
suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas
hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita
yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka
kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan
bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia.
-Mengerti
Tahap kedua untuk
berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan
mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita
berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita
hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara.
Begitu juga bagi yang berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita
mengerti apa itu Al-Qur’an, Hadist dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu
mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.
-Menghayati
Langkah selanjutnya
setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan
menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar
mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri. Menghayati disini dapat
diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan
memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa
hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang
dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu
atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan
hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu
sendiri.
-Meyakini
Setelah mengetahui
kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi
kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita
meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan
suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai
suatu tujuan hidupnya.
-Mengabdi
merupakan sesuatu hal
yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan
diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita
akan merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat
dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di
masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akhirat.
B. Hubungan
Manusia dan Pandangan Hidup
Manusia hidup berdasarkan pandangan hidupnya masing-masing sesuai dengan
apa yang diyakininya. Setiap manusia memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda
karena tidak semua manusia memilikipikiran yang sejalan satu sama lain. Namun perbedaan
itu masih bisa disatukan dengan mencari jalan tengah dari semua perbedaan
pandangan yang ada. Dengan rasa saling menghormati dan menghargai manusia
bisa hidup dengan damai dan tentram
meskipun terkadang masih banyak orang yang tidak bisa menghargai pandangan
orang lain dan bertindak saling menjatuhkan. Hal itu bukan menjadi
penghalang bagi orang yang ingin hidup
dengan saling berdampingan walaupun adanya perbedaan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia dan pandangan hidup saling
melengkapi. Dengan adanya pandangan hidup, manusia bisa lebih tau kemana tujuan
hidupnya dan prinsip apa yang tepat untuk menjalankan hidupnya sesuai dengan
keyakinannya serta sesuai dengan apa yang dia inginkan. Meskipun tidak semua
keinginan kita harus terwujud karena terkadang kita harus bisa memikirkan
pandangan orang lain agar semua orang bisa menghargai pandangan kita juga.
Monday, October 28, 2019
Manusia dan Keadilan
Manusia
dan Keadilan
A. Pengertian
Keadilan
Keadilan adalah persamaan hak dan sikap kepada semua orang. Menurut Aristoteles,
keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan
diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak
dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda.
Kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan,
maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau
tidak sama, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama,
sedangkan pelanggaran terhadap proporsi tersebut disebut tidak adil.
Keadilan merupakan suatu tindakan dalam
hubungan manusia yang mengutamakan perlakuan yang sama antar manusia sesuai
dengan hak dan kewajibannya. Dalam suatu Negara keadilan menjadi salah satu
faktor berdirinya suatu Negara yang maju. Dengan adanya keadilan suatu Negara akan
menjadi tentram dan damai karena adanya perlakuan yang seimbang antar warga
negaranya sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara. Keadilan menjadi
tonggak utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Suatu Negara yang tidak
menjunjung tinggi keadilan maka Negara tersebut tidak akan hidup dengan tentram
dan damai karena akan terjadi kekacauan dan berbagai masalah di masyarakat sebagai
akibat dari adanya perbedaan hak yang didapatkan dari satu warga Negara dengan
warga Negara lainnya.
Menurut KBBI, keadilan adalah sifat
(perbuatan, perlakuan, dan sebagainya) yang adil. Keadilan berasal dari kata
adil yang artinya menurut KBBI adalah sebagai berikut :
-
sama
berat; tidak berat sebelah; tidak memihak,
-
berpihak
kepada yang benar; berpegang pada kebenaran
-
sepatutnya;
tidak sewenang-wenang
B. Macam- Macam Keadilan
1. Keadilan Komunikatif (Iustitia Communicativa), yaitu suatu keadilan yang memberikan kepada
masing-masing orang terhadap apa yang menjadi bagiannya dengan berdasarkan
suatu hak seseorang pada suatu objek tertentu.
2.
Keadilan
Distributif (Iustitia Distributiva), yaitu suatu keadilan yang memberikan kepada masing-masing
terhadap apa yang menjadi suatu hak pada subjek hak yakni individu.
3.
Keadilan
Legal (Iustitia Legalis),
yaitu suatu keadilan menurut undang-undang dimana objeknya ialah masyarakat
yang dilindungi UU untuk kebaikan secara bersama atau banum commune.
4.
Keadilan
Vindikatif (Iustitia Vindicativa), yaitu suatu keadilan yang memberikan hukuman ataupun denda
yang sesuai dengan pelanggaran ataupun kejahatannya.
5.
Keadilan
Kreatif (Iustitia Creativa),
yaitu suatu keadilan yang memberikan masing-masing orang dengan berdasarkan
bagiannya yang berupa suatu kebebasan untuk dapat menciptakan kreativitas yang
dimilikinya dalam berbagai bidang kehidupan.
6.
Keadilan
Protektif (Iustitia Protektiva), yaitu suatu keadilan dengan memberikan suatu penjagaan ataupun
perlindungan kepada pribadi-pribadi dari suatu tindak sewenang-wenang oleh
pihak lain.
C.
Hubungan Manusia dan keadilan
Manusia dan
keadilan sangat berhubungan erat dalam kehidupan. Keadilan sangat dibutuhkan
dalam menjalin suatu hubungan yaitu hubungan bernegara, bermasyarakat,
berkeluarga, dan berteman. Semua itu terjalin dengan lancar dan nyaman karena
adanya keadilan dalam berperilaku dan berpendapat sesuai dengan hak dan
kewajibannya.
Contoh keadilan dalam keluarga:
Dalam keluarga
orang tua harus berperilaku adil kepada anak-anaknya. Seperti dalam memberikan
uang jajan kepadanya ankanya, mereka harsu memberikan dengan adil yaitu sesuai dengan
umur mereka , misalnya anak pertama harus memperoleh uang jajan yang lebih
besar dari adik-adiknya, lalu anak kedua harus memperolah uang jajan yang lebih
besar dari adiknya yang lain, begitu seterusnya. Contohnya: Pak Adrian
memberikan uang jajan kepada anak pertamanya yang sudah kelas 1 SMA sejumlah Rp
10.000, untuk anak keduanya yang sudah kelas 1 SMP dia memberikan uang seumlah
Rp 8.000, dan untuk anak ketiganya yang kelas 3 SD dia memberikan uang sejumlah
Rp 5000.
Friday, October 25, 2019
Manusia dan Penderitaan
Manusia
dan Penderitaan
A.
Pengertian Manusia
Manusia
adalah suatu individu yang hidup dimuka bumi dengan saling ketergantungan satu
sama lain atau dengan kata lain manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa
hidup sendiri tanpa bantuan makhluk lainnya. Pada dasarnya, manusia hidup
saling berdampingan baik dengan manusia lainnya maupun dengan alam sekitarnya.
Manusia adalah makhluk yang berakal budi dan
bisa berpikir.
B.
Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata dasar “derita”
yang artinya menanggung atau menahan rasa sakit dalam kehidupan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin
atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia.
Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.
Penderitaan juga merupakan teguran Tuhan kepada Umat-Nya agar manusia sadar
untuk tidak berpaling dari-Nya. Sebelum penderitaan itu terjadi pada umumnya
manusia telah diberikan tanda, tanda itu dapat berupa mimpi dan lain
sebagainya. Tuhan telah menciptakan manusia dengan segala kelebihannya
dibandingkan dengan makhluk lainnya. Penderitaan itu dapat berkurang tergantung
bagaimana manusia menyikapi penderitaan itu. Bagi manusia yang tebal imannya
musibah yang sedang dialaminya akan segera menyadarkan dirinya untuk bertaubat
kepada Nya dan pasrah terhadap takdir yang telah ditentukan Tuhan terhadap diri
nya, dan yakin bahwa kekuasaan Tuhan jauh lebih besar dari dirinya. Kepasrahan
itu yang membuat manusia merasakan kedamaian dalam hatinya dan lama kelamaan
akan berkurang penderitaan yang dialaminya. Sesungguhnya Tuhan tidak pernah
memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya.
C.
Hubungan Manusia dan
Penderitaan
Dalam kehidupan manusia pasti mengalami
berbagai hal seperti kebahagiaan dan penderitaan. Penderitaan yang dialami manusia
terjadi karena beberapa faktor yaitu faktor dari orang lain, faktor dari
penyakit, faktor dari lingkungan, dan faktor dari lahir. Setiap manusia pasti
pernah merasakan penderitaan baik disebabkan oleh keburukan diri sendiri maupun
akibat dari perbuatan orang lain. Terkadang penderitaan itu datang disaat yang
tidak inginkan tapi kita tidak bisa menolaknya, manusia hanya bisa bersabar dan
menerima rasa sakit itu dengan ikhlas dan tabah.
Penderitaan yang dirasakan
manusia merupakan pelajaran terpenting dalam kehidupan karena dari adanya
penderitaan itu kita bisa lebih mengintropeksi diri kita agar menjadi pribadi
yang lebih baik lagi. Terkadang manusia lupa akan batasan-batasan pada dirinya
sehingga tidak peduli pada penderitaan orang lain. Contoh penderitaan dalam
kehidupan manusia yaitu penderitaan karena suatu penyakit yang dirasakan oleh
seseorang merupakan cobaan dalam kehidupan. Dalam menjalankan cobaan ini
manusia harus lebih berfikir positif atas apa yang dialaminya, jadikan rasa
sakit itu sebagai pendorong semangat untuk hidup karena Allah tidak akan
memberikan cobaan yang diluar kemampuan umatnya.
Wednesday, October 9, 2019
Manusia dan Keindahan
A. Pengertian Manusia
Secara bahasa, manusia berasal dari
kata “manu” ( sanskerta ) dan “mens” ( latin ) yang artinya berpikir, berakal
budi, atau makhluk yang berakal budi. Secara umumnya manusia dapat diartikan
sebagai makhluk sosial yang mempunyai akal dan mereka saling ketergantungan
satu sama lainnya. Manusia adalah suatu individu yang tidak bisa hidup sendiri
karena mereka saling membutuhkan satu sama lain dalam melalukan segala
kegiatan.
Dari segi biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens yang dalam bahasa latinnya berarti manusia yang tahu atau sebuah spesies primate yang tergolong dalam mamalia yang mempunyai akal dan pikiran yang tinggi dibandingkan dengan mahkluk lainnya. Secara kerohanian, manusia berarti sebagai mahkluk ciptaan tuhan yang memiliki derajat yang tinggi karena memiliki akal, pikiran dan otak yang berkemampuan yang tinggi.
Dari segi biologis, manusia diklasifikasikan sebagai homo sapiens yang dalam bahasa latinnya berarti manusia yang tahu atau sebuah spesies primate yang tergolong dalam mamalia yang mempunyai akal dan pikiran yang tinggi dibandingkan dengan mahkluk lainnya. Secara kerohanian, manusia berarti sebagai mahkluk ciptaan tuhan yang memiliki derajat yang tinggi karena memiliki akal, pikiran dan otak yang berkemampuan yang tinggi.
Pengertian manusia menurut para
ahli :
1.
Paula J. C. & Janet W.K.
Menurut Paula J. C. &
Janet W. K. Manusia merupakan makhluk yang terbuka, bebas memilih makna di
dalam setiap situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap keputusan, yang
hidup secara berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan antar sesama dan
unggul multidimensional dengan berbagai kemungkinan.
2.
Omar
Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany
Menurut Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany, pengertian manusia adalah
makhluk yang mulia. Masuia merupakan makhluk yang mampu berpikir, dan menusia
merupakan makhluk 3 dimensi (yang terdiri dari badan, ruh, dan kemampuan
berpikir / akal). Manusia di dalam proses tumbuh kembangnya dipengaruhi oleh
dua faktor utama yaitu faktor keturunan dan faktor lingkungan.
3.
Kees Bertens
Menurut Kees Bertens, manusia adalah
setiap makhluk yang terdiri dari dua unsur yang satuannya tidak dapat
dinyatakan dalam bentuk apapun.
4.
Upanisads
Menurut Upanisads, manusia merupakan
sebuah kombinasi dari beberapa unsur kehidupan seperti roh (atman), pikiran,
jiwa, dan prana (tubuh / fisik).
B. Pengertian keindahan
Keindahan berasal
dari kata indah yang artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya.
Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung
kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal
itu pada prinsipnya tidak indah. Keindahan bersifat universal, artinya keindahan yang
tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu,
bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai sifat indah antara lain
segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan
lain sebagainya.
Secara bahasa,
keindahan berasal darai bahasa Latin “bellum” yang kata dasarnya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam
bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan
Italy dan Spanyol ”beloo”. Dalam arti luas meliputi keindahan hasil seni, alam,
moral dan intelektual. Dan dalam arti estetik keindahan mencakup pengalaman
estetik seseorang dalam hubunganya dengan hubunganya dengan segala sesuatu yang
diserapnya. Sedangkan dalam arti terbatas keindahan sangat berkaitan dengan
keindahan bentuk dan warna.
Pengertian
keindahan menurut para ahli:
1. Menurut Leo Tolstoy (Rusia)
Dalam
bahasa Rusia tcrdapat istilah yang serupa dengan keindahan yaitu “krasota”,
artinya that wich pleases the sigh atau suatu yang mendatangkan rasa yang
menyenangkan bagi yang melihat dengan mata. Bangsa Rusia tidak punya pengertian
keindahan untuk musik. Bagi bangsa Rusia yang indah hanya yang dapat dilihat
mata (Leo Tolstoy). Jadi menurut Leo Tolstoy, keindahan itu adalah sesuatu yang
mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.
2. Menurut Alexander Baurngarten
(Jerman)
Keindahan
itu dipandang scbagai kcseluruhan yang mcrupakan susunan yang teratur daripada
bagian-bagian, yang bagian-bagian itu crat hubungannya satu dengan yang lain,
juga dengan keselunuhan. (Beauty is on of parts in their manual relations and
in their relations to the whole).
3. Menurut Sulzer
Yang
indah iu hanyalah yang baik. Jika bcluni haik, ciptaan itu bclum indah. Keindahan
hartis dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan amoral adalah tidak indah,
karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral.
C. Hubungan Manusia
dan Keindahan
Pada dasarnya,
manusia pasti menyukai suatu keindahan baik keindahan yang berasal dari sang
pencipta maupun keindahan yang berasal dari manusia itu sendiri. Manusia dan
keindahan pasti akan saling berkaitan satu sama lain karena keindahan bisa
menciptakan ketenangan bagi manusia. Secara umum, manusia dalam kehidupan
sehari-harinya selalu berhubungan dengan keindahan. Manusia dalam menciptakan
suatu karya pasti menambahkan usnur keindahan dalam karyanya agar bisa
dinikmati oleh orang lain karena suatu karya yang tidak memiliki keindahan
pasti akan sulit dinikmati.
Keindahan diciptakan manusia sebagai bentuk
perwujudan dari perasaannya. Manusia dan keindahan biasanya berhubungan dengan
alam, keindahan alam dibutuhkan manusia untuk melepaskan rasa lelah dalam
menjalankan kegiatannya agar melupakan sejenak aktifitas rutin yang dilakukan atau
bisa mempererat hubungan dengan keluarga karena keindahan alam menjadi salah
satu tempat tujuan keluarga untuk berlibur bersama. Contohnya keindahan alam
pulau Belitung yang sangat mempesona membuat para turis merasa dekat dengan
alam.
Sumber:
Subscribe to:
Posts (Atom)